Grebek Gethuk

Nerfita Aurora
2 min readJul 3, 2021

--

Arak-Arakan Gunungan Gethuk
Lambang Kota Magelang pada Gunungan Gethuk

Grebek Gethuk merupakan salah satu tradisi masyarakat Magelang yang dilakukan untuk memperingati hari jadi Kota Magelang. Tradisi ini dilaksanakan di Alun-Alun dan Masjid Agung pada bulan April setiap tahunnya. Acara ini merupakan ungkapan syukur masyarakat pada zaman sekarang dan juga panjang umurnya Kota Magelang dari tahun 907. Selain itu, Grebek Gethuk juga menunjukkan hubungan pemerintah dan masyarakat yang dinamis, dekat, dan bersinergi untuk bersama-sama melakukan pembangunan demi kesejahteraan. (Suara Merdeka, 12 April 2010).

Pada tradisi ini, dibuat gunungan dari gethuk yang disusun sedemikian rupa mengikuti ikon-ikon kota Magelang, seperti Water Torn dan Gunung Tidar, tetapi berubah-ubah menurut kreasi kesenian tiap tahunnya. Gethuk sebagai penyusun gunungan didasarkan pada posisi gethuk sebagai makanan khas Kota Magelang. Dalam rangkaian acara Grebek Gethuk biasanya diikuti dengan pertunjukan tarian khas Magelang dan hiburan lainnya. Runtutan acaranya yaitu pembukaan (tarian Topeng Ireng dan Kubro Siswo), prosesi upacara menggunakan bahasa dan baju adat Jawa, arak-arakan Gunungan Gethuk dari Masjid Agung memasuki Alun-Alun, dan ditutup dengan kirab budaya (parade budaya sepanjang jalanan di sekitar Alun-Alun). Kata “Grebek” terjadi ketika Gunungan Gethuk diperebutkan oleh masyarakat di Alun-Alun hingga tersisa kerangkanya saja.

Pemilihan gethuk sebagai komponen utama dalam Grebek Gethuk memiliki filosofinya tersendiri. Gethuk merupakan makanan yang terbuat dari singkong. Singkong ini digambarkan sebagai barang yang sederhana, kemudian akan menjadi luar biasa ketika diubah menjadi gethuk. Kegiatan Grebek Gethuk ini sendiri dapat dimaknai sebagai aktivitas untuk menjalin silaturahmi antar warga sekaligus menjadi wisata budaya dan sarana promosi Kota Magelang. Acara ini juga melambangkan pentingnya gotong royong, tidak ada acara yang bersifat individual, serta pentingnya rasa solidaritas dalam pelaksanaan seluruh acara.

Grebek Gethuk apabila dilihat dari kacamata 3T juga memiliki penjelasannya tersendiri. Grebek Gethuk merupakan acara yang dijadikan tontonan oleh masyarakat Kota Magelang karena termasuk tradisi khas yang hanya ada di kota tersebut. Adanya acara tersebut menunjukkan tuntutan pada masyarakat akan pentingnya gotong royong dan kebersamaan dalam kehidupan bermasyarakat. Filosofi Grebek Gethuk dapat dianggap sebagai tatanan kehidupan masyarakat dan pemerintah di Kota Magelang yang dekat, harmonis, dan dinamis.

Referensi:

https://repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7483/4/T1_152009029_BAB%20IV.pdf

--

--

No responses yet